PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di
Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki
oleh Salim Group . PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen mie instan di
Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek. Banyaknya produk mie
instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT
ISM, Tbk harus dapat bertahan dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan
daya saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada
di perusahaan.
Visi & misi INDOMIE
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan
yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan
perusahaan. Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Adalah “Menjadi perusahaan yang dapat
memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk
dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”. Misi yang ingin dicapai
oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan”.
Proses
pembuatan indomie
Proses pembuatan mie instan terdiri dari
delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting
(pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder
(pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan).
Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:
1.
Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan
material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali
(campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh
adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang
tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32%
sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan
suhu 35 C .
2.
Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran
tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin
pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami
peregangan pada saat di press dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi
beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk
lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan
tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin
yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm .
3.
Slitting atau Pembentukan
Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan
menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian
mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut
waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam
beberapa jalur.
4.
Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan
untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan
stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu
tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu
pemanasan ± 65 C. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam
proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan
koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur
lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang
terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.
5.
Cutting and Folder atau
Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu
proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua
bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong
dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
6.
Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses
merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media
penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam
waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air
dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah
penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet .
7.
Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau
lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke
mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan
mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan
etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih
awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari
penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang
dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang
lebih dua menit.
8.
Packing atau Pengemasan
Proses yang terakhir dalam produksi mie
adalah pengemasan atau packing . Pengemasan mie adalah
proses penyatuan dan pembungkusan mie,
bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan
etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari
proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau
rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah
dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan
ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian
menuju gudang untuk disalurkan.
Kualitas dan
kuantitas produk
Produk mie instan PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk selalu memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas produknya.
Produk PT ISM memiliki kualitas yang tinggi dari segi rasa, packing
dll. Hal tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan disetiap produknya merupakan
bahan pilihan. Tepung terigu yang digunakan merupakan kualitas
terbaik dari Bogasari Flour Mils. Rempah-rempah dan bumbu yang terkandung dalam tiap masing-masing
rasa indomie yang merupakan pilihan terbaik dari kekayaan alam nusantara dan diproses dengan sangat
higienis, proses dengan Standard Internasional, dan teknologi berkualitas tinggi. Tambahan
fortifikasi mineral dan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat dan
Mineral Zat Besi.
Secara kuantitas PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk merupakan perusahaan yang memiliki permintaan produk mie instan
yang tinggi. Indofood merupakan produsen mie instan terbesar
dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus per tahun. Selain itu Indofood juga
mempunyai jaringan distribusi terbesar di .Berdasarkan data PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan
suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan
produksi.
Secara kuantitas, produksi mie instan dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal
ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada
masa yang akan datang. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan
kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan.
Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan
oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.
Referensi:
http://bisnisleadership.wordpress.com/2012/10/24/indofood-sukses-makmur-tbk/
http://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/04/06/analisis-produk-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/